Menurut sejarahnya, nenek moyang kiwi berasal dari negeri Cina. Buah ini bermigrasi ke Selandia Baru berkat jasa Isabel Frasier, seorang guru misionaris dari Wanganui ‘Girls College’, Selandia Baru, yang berkunjung ke Cina pada tahun 1904. Isabel ketika itu sangat terkesan pada rasa segar buah berbulu yang diberi nama ‘Mihou Tao’ (monkey peach atau persik monyet). Kemudian dia membawa pulang sekantong biji persik monyet. Oleh seorang ahli botani, Alexander Allison, buah tersebut dibiakkan di kebun percobaan Tauranga. Tak diduga ternyata buah itu tumbuh subur dan berkembang sangat baik. Buah asal Cina itu kemudian diberi nama ‘melonette’ tahun 1958 dan diubah lagi menjadi ‘Chinese gooseberry’ tahun 1960. Akhirnya buah itu diberi nama KIWI. Nama tersebut sama seperti nama burung asli Selandia Baru yang menjadi simbol nasional negara itu, yaitu burung yang tak bisa terbang.
Jenis buah ini kemudian dikembangkan di Selandia Baru hingga akhirnya Selandia Baru terkenal sebagai negara penghasil kiwi terbesar di dunia. Sampai saat ini sudah terdapat sekitar 10 jenis buah kiwi yang ditanam hampir di seluruh dunia termasuk di Amerika Serikat, Perancis, Italia, Spanyol, Chili, Australia, Afrika Selatan dan Rusia.
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Paul LaChance, Direktur ‘The Nutraceuticals Insitute’yang juga profesor di Universitas Rutgers, Amerika Serikat, sebagaimana yang dimuat dalam ‘Journal of the American College of Nutrition’, menunjukkan bahwa dari 27 jenis buah yang umum dikonsumsi manusia, ternyata kiwi memiliki kepadatan nutrisi (nutrient density) paling tinggi. Ukuran kepadatan nutrisi sangat umum dipakai oleh para ahli diet untuk mengukur nilai gizi bahan makanan tertentu, dibandingkan bahan makanan lain dalam porsi yang sama. Semakin tinggi kepadatan nutrisi suatu bahan makanan, semakin baik mutu bahan tersebut.
Tahukah anda di balik rasa nikmatnya, ternyata kiwi memiliki khasiat yang luar biasa. Beragam manfaat yang terkandung dalam buah kiwi, antara lain sebagai sumber vitamin, mineral hingga sumber energi.
Khasiat dahsyat yang terkandung dalam Buah Kiwi:
1. Nutrisi untuk mempersiapkan Kehamilan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh produsen kiwi Zespri mengungkapkan manfaat kiwi sebagai sumber asam folat yang baik. Asam folat sangat diperlukan untuk wanita yang hamil atau sedang mempersiapkan kehamilan, yaitu untuk mencegah bayi cacat lahir pada otak atau syarat tulang belakang (Neural Tube Defect/NTD). Terkadang calon ibu banyak yang tidak memperhatikan asupan asam folat pada masa-masa awal kehamilannya. Mereka tidak menyadari minggu-minggu pertama kehamilan yang terjadi.
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Lynley Drummond dari ‘Health Science Zespri Internasional’dari Selandia Baru, buah kiwi sarat gizi. Kiwi dapat membantu mengatasi kekurangan zat besi yang bisa berdampak pada terganggunya produktivitas, perkembangan dan fungsi kognitif, risiko kehamilan dan sistem kekebalan tubuh. Menurutnya, mengonsumsi buah kiwi bersama dengan sereal yang sudah difortifikasi dengan zat besi tambahan, terbukti akan meningkatkan daya serap tubuh terhadap zat besi.
2. Mencegah Penyakit Jantung dan hipertensi
Menurut dr. Fiastuti Witjaksono, seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik di Departemen Radioterapi RS Cipto Mangunkusumo, buah kiwi jenis Gold mengandung vitamin E lebih banyak dibanding buah lainnya. Kandungannya mencapai 1,49 miligram per 100 gram. Sedangkan kiwi jenis Green, memiliki kandungan vitamin E sedikit lebih rendah, yakni 1,46 miligram per 100 gram. Fiastuti menyatakan kerusakan sel tubuh manusia terjadi karena proses oksidasi oleh polusi, asap rokok, dan metabolisme tubuh. Akibat oksidasi tersebut di antaranya terjadi penuaan, penyakit jantung, dan kanker.
Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian Anne Hermetet Alger dari Cornell University, Amerika Serikat, wanita yang mengkonsumsi vitamin E setiap hari sebesar 600 IU jangka panjang berisiko 10 persen lebih rendah terserang penyakit kanker dan paru paru dibanding yang tak mengonsumsi vitamin_E.
Kandungan mineral kalium dalam kiwi berperan sebagai penurun tekanan darah tinggi. Sedangkan mineral magnesium dalam kiwi mampu mencegah serangan jantung dan menjaga kesehatan jantung. Kiwi juga dapat membantu mengurangi risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Mengontrol kolesterol dan kadar gula dalam darah serta mencegah hipertensi. Memakan 1 buah kiwi sehari akan menambahkan asam plasma askorbic yang dipercaya dapat membantu mengurangkan 33% resiko terkena penyakit saluran darah.
3. Mengobati Gejala Impotensi
Menurut data dari sebuah perusahaan obat, 58% pria penderita Diabetes di Amerika Serikat, mengalami gangguan ereksi. Data lain menyebutkan pria penderita diabetes akan mengalami gangguan ereksi 10 - 15 tahun lebih cepat dibandingkan pria tanpa penyakit diabetes. Untuk mencegah penyakit diabetes ini salah satunya dengan cara mengendalikan kadar gula. Selain menjaga pola hidup sehat seperti tidak merokok, tidak minum alkohol, mengkonsumsi kiwi ternyata sangat efektif untuk mencegah disfungsi ereksi (impotensi) tersebut.
Kiwi merupakan sumber asam amino arginin dan glutamat. Arginin merupakan asam amino yang bersifat vasodilator (penurun tekanan darah) dan membantu meningkatkan aliran darah. Sebagai vasodilator, arginin juga digunakan untuk mengobati gejala impotensi ringan. Kiwi juga mengandung mineral essensial, seperti kalium, kalsium, magnesium, seng, tembaga, mangan, dan fosfor. Kandungan mineral kalium dalam kiwi bisa mencapai 5.4 mg/kalori. Kalium ini berfungsi menjaga fungsi gerak reflek sistem saraf dan menjaga fungsi otot.
4. Mempertahankan stamina tubuh
Salah satu manfaat buah kiwi untuk kesehatan adalah sebagai sumber mineral yang sangat diperlukan untuk mempertahankan stamina. Kiwi mengandung elektrolit (mineral) yang sangat penting untuk pergantian kehilangan elektrolit tubuh akibat keluarnya keringat selama kerja keras, olahraga, atau cuaca panas. Kandungan kalium pada kiwi 5,4 mg/kalori, lebih tinggi dibandingkan pisang (4,2 mg/kalori), dan sedikit lebih rendah dibandingkan pepaya (6,6 mg/kalori) dan apricot (6,2 mg/kalori).
Selain itu kiwi juga memiliki kandungan vitamin C yang sangat besar. Kiwi mengandung 100 mg vitamin C dalam 100 gram beratnya. Sedangkan jeruk hanya memiliki kandungan vitamin C sebanyak 54 mg per 100 gram. Beberapa hasil penelitian menunjukkan manfaat buah kiwi bagi kesehatan karena mengandung vitamin C 17 kali lebih banyak dibandingkan buah apel, 2 kali lebih banyak dibandingkan jeruk, dan juga lebih banyak dibandingkan lemon. Selain itu Kiwi kaya antioksidan. Kandungan polifenol, karotenoid dan enzim-enzim lain membentuk antioksidan yang akan menangkal radikal bebas yang masuk dalam tubuh. Hasilnya tubuh lebih sehat dan dapat terhindar dari banyak penyakit. Vitamin C membantu mempertahankan kondisi tubuh terhadap flu dan selesma (meningkatkan sistem kekebalan tubuh), mengurangi tingkat stres dan membantu proses penyembuhan.
5. Menjaga kesehatan mata
Kiwi mengandung Lutein dan Beta Karoten. Manfaat dari lutein dan beta karoten (vitamin A) adalah menjaga kesehatan mata. Dengan mengkonsumsi kiwi, maka fungsi penglihatan akan dapat terpelihara dengan baik, terutama mencegah kebutaan akibat usia tua. Kandungan lutein-nya lebih mudah diserap tubuh daripada sayuran.
6. Menjaga kecantikan kulit
Selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita, kandungan yang dimiliki dalam sebutir kiwi ternyata besar sekali khasiatnya untuk kecantikan kulit. Kiwi dapat digunakan sebagai masker yang akan membuat kulit menjadi lebih elastis dan segar. Mengkonsumsi kiwi dapat membuat kulit menjadi bersinar, mengurangi kerutan pada wajah, dan lingkaran hitam pada mata yang dapat mengganggu penampilan. Kandungan antioksidannya juga membuat kulit terlihat kencang dan awet muda. Biji kiwi menghasilkan minyak omega-3 yang biasa digunakan untuk kosmetik. Kandungan vitamin E pada kiwi 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan alpukat. Selain itu, buah kiwi juga mengandung vitamin B1, B2, B6, asam folat, niasin, vitamin A, dan asam pantotenat dalam jumlah yang cukup berarti.
Vitamin C dan vitamin E telah diketahui peranannya sebagai antioksidan alami yang berperan penting untuk menangkal serangan radikal bebas, penyebab penuaan sel dan pemicu timbulnya berbagai penyakit. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga bebas berikatan dengan berbagai sel dan jaringan, serta menjadi pemicu kanker, sakit jantung, dan proses penuaan dini.
Menurut dr. Fiastuti Witjaksono, orang yang kekurangan vitamin C biasanya lebih mudah terkena infeksi dan ketika sakit, proses penyembuhan lukanya lebih lama. Hanya saja vitamin C tidak bisa disimpan dalam jumlah banyak karena sifatnya yang mudah larut dalam air, sehingga kita tidak bisa makan vitamin banyak-banyak, misalnya untuk cadangan seminggu misalnya.
Mark Moyad, MD dari University of Michigan, Amerika Serikat, melakukan riset tentang vitamin C mengatakan, kadar vitamin C dalam tubuh bisa menentukan status kesehatan secara keseluruhan. Dengan kata lain, seseorang bisa dianggap kurang sehat jika kekurangan vitamin C. Namun sayangnya, vitamin C tidak bisa dibuat tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar. Selain itu, kadar vitamin C dalam jaringan juga sangat cepat menurun karena mudah sekali teroksidasi.
7. Efektif untuk program diet.
Kiwi hanya mengandung sedikit kalori, sehingga buah ini seringkali dikonsumsi oleh mereka yang sedang melakukan program diet, karena kandungan energi dalam setiap 100 gram buah kiwi hanya 61 Kkal, atau kurang dari 40 persen jumlah energi yang terdapat pada buah pisang. Kandungan energi buah kiwi lebih rendah dibandingkan jeruk, orange, dan anggur, tapi sedikit lebih tinggi dibandingkan lemon, strawberi, belewah, dan pepaya.
Dibandingkan dengan kiwi hijau, kiwi kuning (gold) memiliki kandungan vitamin C yang layak dihadiahi medali emas. Kandungan vitamin C di dalamnya mencapai 105,4 mg per 100 gram.
Kandungan vitamin E di dalam kiwi makin melengkapi vitamin C dalam aksi antioksidan melawan stres dan polusi. Vitamin E yang larut dalam lemak melengkapi kekuatan antioksidan vitamin C yang larut dalam air. Menurut dr. Fiastuti, vitamin E ini bagi tubuh kita melindungi sel lemak dari kerusakan oksidatif. Lemak yang rusak itu bakal menyangkut di dinding pembuluh darah. Lambat laun penumpukan lemak yang menyangkut itu akan menyumbat pembuluh darah, sehingga terjadilah serangan stroke atau bila sumbatan itu terjadi di pembuluh jantung, terjadilah serangan jantung.
Hasil penelitian Lynley Drummond tersebut juga membuktikan, buah kiwi menyediakan gizi paling banyak dengan kalori paling sedikit jika dibandingkan dengan jeruk, pisang dan apel, sehingga kiwi merupakan salah satu pilihan untuk orang-orang yang sedang berdiet.
8. Meningkatkan kemampuan otak
Di dalam kiwi terkandung asam amino arginin dan glutamate. Arginin bersifat vasodilator atau penurunan tekanan darah dan membantu meningkatkan aliran darah. Asam amino juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir seorang anak yang secara umum dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsinya setiap hari. Perlu diketahui, makanan yang dikonsumsi tersebut akan berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan otak. Selain ikan yang memiliki asam amino yang cukup tinggi untuk kecerdasan, buah kiwi juga direkomendasikan sebagai makanan yang memiliki manfaat serupa dengan ikan.
9. Mencegah penyakit Alzheimer (Kekebalan tubuh)
Dalam sebuah studi terbaru di Seminars in Preventive and Alternative Medicine yang menganalisa 100 penelitian dalam 10 tahun terakhir mengungkap sederet manfaat vitamin C yang selama ini belum diketahui. Antara lain telah diungkapkan bahwa selain meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin C juga berguna untuk mencegah penyakit alzheimer, yang menyebabkan kita menjadi pikun. Asam folat yang terdapat dalam kiwi juga sangat berkhasiat untuk menekan risiko Alzheimer hingga 50%.
10. Mengatasi Sembelit
Buah kiwi mengandung actinidin, enzim alami yang dapat mengatasi sembelit. Kiwi hijau unggul dalam hal jumlah serat. Kandungan serat dalam kiwi hijau mencapai 3 gram per 100 gram, sedangkan kiwi kuning 1,4 gram per 100 gram. Apel dan jeruk masing-masing mengandung 2,4 gram serat per 100 gram.
Menurut dr. Fiastuti, serat ini sangat diperlukan untuk kesehatan saluran pencernaan kita. Kekurangan serat dalam 10 tahun terakhir ini menjadikan peningkatan kasus kanker usus. Di samping itu, serat juga diperlukan untuk mengikat lemak. Serat membantu menjaga kadar lemak di dalam darah kita senantiasa normal.
Pusat kesehatan di Belgia, Spanyol dan Belanda selalu menyarankan kiwi sebagai “obat” yang manjur untuk mengatasi sembelit. Kandungan 2-4 serat pada setiap buah kiwi mampu memperlancar proses buang air besar kita, terutama untuk orang yang berusia 60 tahun ke atas yang sering mengalami masalah pada sistem pencernaan mereka.
Demikian dahysatnya khasiat buah kiwi bagi kesehatan tubuh kita. Untuk menentukan kualitas kiwi yang baik, kita bisa melihat dari teksturnya yang padat. Saat ditekan dengan jari tangan, buah kiwi terasa padat tapi tidak keras. Kiwi yang terlalu lembek biasanya sudah busuk. Ukuran besar bukan patokan kualitas kiwi yang baik. Rasa kiwi akan lebih manis jika dibiarkan matang pada suhu ruang. Harganya yang mahal membuat kiwi jarang sekali dikonsumsi langsung. Biasanya orang menambahkan kiwi ke dalam berbagai olahan makanan, seperti puding atau minuman yang menyegarkan. Jika musimnya, kiwi sangat mudah ditemukan dengan harga yang tidak terlalu mahal. Namun bila tidak musim, akan sangat sulit menemukan kiwi di supermarket. Dalam penyajian makanan internasional, kiwi lebih sering disajikan dalam bentuk salad buah. Kiwi juga nikmat bila dicampur dalam sereal, yogurt, atau es krim. Pada hidangan lain seperti cake, pie dan krim bavaria kiwi menambah selera makan karena warnanya yang segar.
boss mohon izin copasnya,,trimakasih
BalasHapus